banner 728x250

Pembuatan WC Di Desa Kota Padang Menggunakan Dana INPRES Di Duga Asal Jadi

BENGKULU SELATAN| POERNAMAnews.comTerkait pembuatan WC di Desa Kota Padang Kecamatan Manna Kabupaten Bengkulu Selatan terkesan asal jadi dan asal-asalan. Ketika dikonfirmasi dengan kontraktornya pada hari Senin Tanggal 17/03/2025 lewat via WhatsApp guna untuk di konfirmasi terkait WC di kerjakan terkesan asal jadi.

Ketika awak media menghubungi kontraktornya lain yang menjawabnya, dalam panggilan tersebut seorang wanita ber inisial Bel ini menjadi suatu pertanyaan keterlibatan Bel tersebut sebenarnya sebagai apa dengan pengerjaan WC yang menggunakan uang negara tersebut.

Dengan adanya pengerjaan WC ini terkesan asal jadi, menurut Bel “kami sebagai pihak ketiga mengakui kesalahan itu, justru itu kami ingin memperbaiki semua kesalahan tersebut. Kalaupun kami harus mengeluarkan biaya, bagi kami tidak jadi soal kami siap untuk mengganti semua kerugian itu,”ujar Bel dengan kata-kata begitu menantang.

Selain itu juga untuk tenggang waktu pembuatan WC ini sebenarnya sudah lewat waktu yang sangat lama, WC tersebut program Pemerintah pada Tahun 2024 yang lalu dan program Pemerintah ini di fasilitasi sebagai Notabene Dinas PUPR Balai Provinsi Bengkulu Bagian Cipta Karya.

Ironisnya lagi pembuatan WC tersebut semestinya menggunakan reng balok untuk pemasang kuda-kuda dalam pemasangan atap agar kualitas dan ketahanannya lebih maksimal dan itu juga berdasarkan acuan dari Rencana Anggaran Belanja (RAB). Namun sungguh sangat disayangkan kontraktor yang mengerjakan proyek tersebut diduga mengangkangi RAB tersebut.

Menurut RAB untuk material seperti besi menggunakan besi KSTY, namun menurut isu yang berkembang material besi diduga menggunakan besi tanpa merek alias besi banci dan seperti material pasir itu juga pasir pantai, sedang pasir pantai itu tidak mempunyai galian C yang berizin. Nah dalam hal ini ketika pihak kontraktor nanti untuk membuat laporan sudah jelas diduga dengan membuat secara administrasi di atas kertas nanti diduga fiktif alias kebohongan.

Sedangkan untuk penanaman tabung sepiteng itu berdasarkan RAB dari empat penjuru menggunakan tiang pondasi agar ketahanan sepiteng itu lebih maksimal dan lebih tahan lama. Namun menurut informasi, sepiteng atau tabung penampung kotoran tersebut begitu lobang di gali sepiteng tersebut langsung di tarok seperti biasa tanpa mengikuti petunjuk RAB yang telah di rancang setelah melalui proses dan analisa.

Terkait dengan pengerjaan proyek program Pemerintah Pusat dengan menggunakan Dana IMPRES (Instruksi Presiden) ini terkesan asal jadi. Ketua ASBS Bengkulu Selatan Herman Lufti angkat bicara, “saya berharap dengan APH untuk menelusuri kebenaran informasi ini, dan jika dugaan ini betul-betul adanya penyimpangan dan tidak sesuai dengan petunjuk tersebut, saya akan membuat laporan resmi dengan APH untuk di proses dengan hukum yang berlaku,”tutupnya. [Red]

Dengan terbitnya berita ini, untuk menghubungi pihak terkait selalu di upayakan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You cannot copy content of this page