BENGKULU SELATAN| POERNAMAnews.com —Ratusan masyarakat bersama Aliansi Selamatkan Bengkulu Selatan (ASBS) dan Forum Peduli Wilayah Kedurang (FPWK) menggelar aksi bermalam di tapal batas lahan yang menjadi sengketa di perbatasan Kabupaten Bengkulu Selatan dan Kabupaten Kaur. Rabu, 08/01/2025.
Mengingat usaha masyarakat selama tiga Tahun, hari ini tapal batas Kabupaten Bengkulu Selatan dan Kabupaten Kaur dilakukan pemblokiran jalan terhadap jalan menuju PT Dinamika Selaras Jaya.
Pemblokiran Jalan menuju PT Dinamika Selaras Jaya ini dilakukan langsung oleh masyarakat yang dipimpin langsung Ketua ASBS Herman Lufti dan Ketua FPWK Mawardin. Hal ini dilakukan karena perjuangan masyarakat selama tiga Tahun dianggap belum membuahkan hasil dan dianggap tidak ditanggapi oleh pihak Pemerintah Kabupaten Bengkulu Selatan, padahal PT Dinamika Selaras Jaya ini sudah beroperasi selama 17 Tahun dan sampai saat ini pihak PT Dinamika Selaras Jaya tidak bisa menunjukan legalitas perusahaan yang jelas.
Tujuan dari pemblokiran terhadap jalan menuju PT Dinamika Selaras Jaya menurut Ketua ASBS dan Ketua FPWK adalah untuk menguasai lahan terhadap kawasan PT Dinamika Selaras jaya, karena menurut mereka bahwa selama 17 Tahun yang dimulai dari Tahun 2007 Hanya tidak jelas dan selama beroperasi PT diduga tidak memiliki izin resmi atau legalitas perusahaan. Kalaupun PT Dinamika Selaras Jaya sudah mempunyai izin resmi atau legalitas, maka Ketua ASBS dan Ketua FPWK akan mendukung secara positif demi kegiatan dan kemajuan PT tersebut. Namun jika sebaliknya Ketua ASBS dan Ketua FPWK berharap agar seluruh kegiatan yang ada di PT Dinamika Selaras Jaya agar segerah diberhentikan.
“Apa yang kami lakukan hari ini sama persis dan bertujuan yang sama terhadap PT Dinamika Selaras Jaya yang terletak di di wilayah Tapal Batas antara wilayah Bengkulu Selatan dan Kaur agar bisa menunjukan legalitas yang jelas atau izin perusahaan. Semoga apa yang kami usahakan dan perjuangkan selama ini dapat membuahkan hasil,”tutup Herman Lufti. [Dewi]
